HALTENG-FN, Selasa/13/08/2024 Bencana banjir kembali melanda wilayah lingkar tambang halmahera tengah, pada Senin malam, 12 Agustus 2024 hingga keesokan harinya.
peristiwa banjir susulan yang sempat menghambat aktivitas lalulintas di sekitar desa lingkar tambang, semakin parah, hingga mengakibatkan aktivitas karyawan tambang terganggu,
awalnya banjir tersebut hanya terjadi dengan kondisi air setinggi lutut orang dewasa, namun kini, genangan air banjir sudah menutupi akses jalan menuju ke ibukota provinsi
Warga sekitar dan karyawan tambang menjadi korban dan memilih mengungsi ke Desa Sawai.
Sempat menghambat aktivitas lalulintas di sekitar desa lingkar tambang. Para karyawan tambang juga tampak mendorong kendaraannya dan memilih mengungsi
mengakibatkan karyawan tambang juga tampak mendorong kendaraannya dan memilih mengungsi di Desa Sawai
berdasarkan hasil investigasi kami saat ini, ada beberapa keluhan dari pihak warga yang mengatakan banjir di Desa Lukulamo dan beberapa desa sekitar pun bisanya juga terjadi, namun tidak separah ini setelah ada perusahaan besar seperti PT IWIP datang, dikarenakan pohon-pohon di belakang desa yang berdekatan dengan operasi perusahaan tambang sudah habis ditebang.
Foto:Buma Warga Tidore Yang kos-kosan kebanjian
Video banjir yang melanda desa di Halmahera Tengah, Maluku Utara juga beredar di media sosial. Air berwana kecoklatan yang diduga berasal dari luapan sungai tampak mengalir deras di kawasan jalan desa setempat.
Para karyawan tambang dengan atribut lengkap terlihat mendorong kendaraannya akibat derasnya banjir.
Sebelumnya, peristiwa banjir besar juga melanda empat desa lingkar tambang, yakni Desa Lukulamo, Desa Lelilef Woebulan, Desa Woekob, dan Desa Woejerana pada 21-24 Juli 2024 dan pada tanggal 02 Agustus 2024
Hingga kini berita ini ditayangkan belum ada kepastian langkah solusi penanganan lebih lanjut dari pihak pemerintah daerah halmahera tengah maupun dari pihak perusahaan PT IWIP itu sendiri, untuk mengatasi banjir yang terjadi di Halmahera tengah.
(FN)